Modifikasi Restomod adalah salah satu tren modifikasi yang paling berkembang dalam dunia otomotif klasik. 

Istilah Restomod berasal dari gabungan kata “restored” dan “modified”, yang mencerminkan esensinya: mengembalikan kondisi mobil klasik sembari menambahkan teknologi modern di dalamnya. 

Filosofi utama modifikasi Restomod bukan sekadar mengubah mobil, melainkan menjaga keaslian desain klasik sambil meningkatkan fungsionalitas agar lebih aman, nyaman, dan andal untuk penggunaan sehari-hari.

Berbeda dengan modifikasi lainnya seperti JDM, Stance, atau Performance Tuning, Restomod mengintegrasikan aspek performa, keselamatan, dan kenyamanan tanpa mengorbankan estetika klasik. 

Hasilnya adalah kendaraan yang tampak orisinal, tetapi memiliki jiwa modern. Penasaran dengan sejarah Restomod di Indonesia? Simak Artikel di bawah ini!

Modifikasi Restomod vs Restorasi Murni: Perdebatan yang Tak Pernah Usai

modifikasi restomod

Dalam dunia mobil klasik, perdebatan antara Restomod dan restorasi murni masih terus berlangsung. 

Restorasi murni berfokus mengembalikan mobil ke kondisi pabrik dengan suku cadang asli, sementara Restomod mengutamakan fungsi modern. 

Para purist menganggap Restomod merusak nilai historis, sedangkan pendukung Restomod percaya bahwa meningkatkan performa dan kenyamanan adalah solusi praktis agar mobil klasik tetap relevan dan layak pakai.

Restorasi murni lebih cocok untuk kolektor yang menginginkan keaslian penuh, tetapi proses ini mahal dan memakan waktu karena harus mencari New Old Stock (NOS). 

Sebaliknya, Restomod lebih fleksibel dan ramah penggunaan harian, meski dengan konsekuensi hilangnya orisinalitas penuh.

Mengapa Restomod Bukan Sekadar Tren, tetapi Solusi Pragmatis

Restomod hadir sebagai respons terhadap perubahan gaya hidup dan kebutuhan pasar. Banyak pemilik mobil klasik ingin menikmati kendaraan mereka setiap hari tanpa mengorbankan kenyamanan dan keamanan. 

Contohnya, mengganti rem tromol dengan rem cakram modern atau menambahkan power steering agar pengendalian lebih mudah.

Perbedaan utama:

  • Restorasi murni: fokus untuk pajangan atau koleksi.
  • Restomod: fokus untuk pengalaman berkendara harian.

Fenomena ini memperluas basis penggemar mobil klasik, terutama kalangan millennial dan Gen Z, yang ingin menggabungkan pesona masa lalu dengan teknologi masa kini.

Sejarah Restomod di Indonesia

Modifikasi Restomod

Akar Hobi Mobil Klasik

Kecintaan terhadap mobil klasik di Indonesia sudah ada sejak era kolonial. Mobil pertama, Benz Victoria Phaeton, masuk ke Indonesia pada 1894. 

Kemudian, komunitas seperti PPMKI (Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia) berdiri pada 1979, fokus pada restorasi murni dan pelestarian sejarah.

Munculnya Tren Restomod

Tren Restomod mulai berkembang ketika pemilik mobil klasik mencari solusi praktis agar kendaraan lebih andal. 

Bengkel spesialis seperti Re-Garage (berdiri sejak 1982) dan Retouch Pro (2019) menjadi pionir. 

Baca juga: Model Mobil yang Mudah Dimodifikasi untuk Pemula

Perubahan ini semakin populer berkat acara besar seperti Indonesia Modification & Lifestyle Expo (IMX), yang memberikan panggung bagi para Restomodder.

Komponen Kunci dalam Proyek Restomod

Peningkatan performa dan drivetrain adalah elemen pertama yang hampir selalu dilakukan. Mesin lama sering diganti dengan teknologi injeksi modern atau dilakukan engine swap. 

Misalnya, Toyota Corolla DX 1981 diganti mesin 4K ke 7KE 1.800 injeksi, ditambah transmisi otomatis, fuel pump Toyota Cressida, dan custom exhaust agar performanya lebih optimal.

Di sisi keamanan dan kenyamanan, penggantian rem tromol ke rem cakram modern sering dipadukan dengan brake booster seperti milik Toyota Soluna. 

Baca juga: 7 Mobil Drift Murah Terbaik Yang Bisa Kamu Beli

Suspensi baru, misalnya Kayaba Ultra, digunakan untuk memberikan kenyamanan. Tidak ketinggalan penambahan power steering, yang membuat pengendalian lebih ringan. 

Fitur modern seperti Apple CarPlay, kamera mundur, dan bahkan heated seats juga disematkan tanpa mengubah nuansa klasik interior.

Meskipun banyak perubahan dilakukan, estetika asli tetap dijaga. Pengecatan ulang biasanya mengikuti color code pabrikan. 

Head unit modern seperti RetroSound digunakan karena tampilannya tetap klasik. Jok Recaro dan stir Nardi Torino menjadi pilihan populer karena fungsional sekaligus selaras dengan nuansa retro.

Dampak Ekonomi dan Nilai Estetika

Proyek Restomod berkualitas dapat meningkatkan nilai jual mobil klasik. Mobil yang sebelumnya hanya menjadi pajangan kini bisa menjadi aset fungsional. Nilai jual bukan hanya karena kelangkaannya, tetapi juga karena pengalaman berkendara yang ditawarkan.

Ekosistem Restomod di Indonesia

Ekosistem ini terdiri dari bengkel spesialis, komunitas, dan pameran. Re-Garage dikenal sebagai pionir yang fokus pada Volkswagen dan proyek Restomod komprehensif. 

Retouch Pro lebih banyak menggarap mobil premium seperti Rolls-Royce. Aruna Custom Project menonjol dengan detail bodywork dan pengecatan presisi.

Dari sisi komunitas, kelompok seperti Retro Nusantara Zona 8 dan Jakarta Mini Club menjadi pusat pertukaran informasi dan inspirasi. 

Mereka juga berperan dalam mempromosikan karya para Restomodder. Sementara itu, pameran seperti IMX dan Indonesian Custom Show memperkenalkan Restomod ke publik yang lebih luas.

Studi Kasus Restomod di Indonesia

Contoh yang menarik adalah Toyota Corolla DX Liftback 1981, yang diubah dengan swap mesin 7KE, rem cakram Cressida, brake booster Soluna, suspensi Kayaba Ultra, jok Recaro, dan setir Nardi Torino. 

Untuk kelas premium, Rolls-Royce Silver Shadow II hasil karya Retouch Pro menonjol karena mempertahankan tampilan 80% original, namun memiliki fitur fungsional modern agar lebih andal digunakan di acara khusus.

Prospek dan Tantangan Restomod

Keunggulan utama Restomod terletak pada keandalan dan kenyamanan yang meningkat, serta potensi nilai jual yang tinggi jika pengerjaannya dilakukan dengan baik. 

Ketersediaan suku cadang modern juga membuat pemeliharaan lebih mudah. Namun, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. 

Restomod kerap dipandang negatif oleh purist karena mengurangi orisinalitas, dan biaya pengerjaan bisa sangat tinggi, mulai dari Rp 350 juta hingga lebih dari Rp1,5 miliar. Selain itu, proyek ini memerlukan keahlian teknis tinggi serta kepatuhan pada regulasi legal.

Ke depan, elektrifikasi diprediksi akan menjadi arah baru Restomod. Tren ini sudah terlihat dengan hadirnya EV Restomod, misalnya VW Kodok lawas yang menggunakan motor listrik. 

Hal ini menandakan masa depan modifikasi akan menggabungkan tampilan klasik dengan teknologi ramah lingkungan.

Tren Modifikasi Restomod pada Mobil Klasik

Restomod adalah perpaduan harmonis antara warisan otomotif dan teknologi modern. Di Indonesia, tren ini berkembang pesat berkat dukungan bengkel spesialis, komunitas aktif, dan pameran modifikasi. 

Bagi pemula, memulai dengan model populer seperti Toyota Corolla DX adalah pilihan bijak. Untuk kolektor, penting menentukan tujuan proyek sejak awal.

Restomod bukan sekadar modifikasi, tetapi manifestasi kreativitas, keahlian, dan apresiasi sejarah. Dengan potensi elektrifikasi di masa depan, Restomod akan menjadi sub-industri yang dinamis dan bernilai tinggi di era otomotif modern.

Kamu bisa mendapatkan mobil bahan yang akan dimodifikasi untuk drifting melalui grosirmobil.id!

Karena Grosir Mobil menyediakan berbagai pilihan mobil bahan mulai dari SUV hingga mobil premium.

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo registrasi gratis di www.grosirmobil.id dan pilih mobil drift murah terbaik favoritmu, mulai modifikasi serta rasakan sensasi berkendara dengan gaya drifting yang penuh adrenalin!

FAQ

Q: Restomod adalah apa?
A: Restomod adalah modifikasi mobil klasik dengan menambahkan teknologi modern tanpa mengubah estetika aslinya secara drastis.

Q: Apa bedanya Restomod dengan restorasi murni?
A: Restorasi murni mengembalikan mobil ke kondisi pabrik dengan suku cadang orisinal, sedangkan Restomod menambahkan teknologi modern untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan.

Q: Berapa biaya modifikasi Restomod di Indonesia?
A: Biaya proyek Restomod bervariasi, mulai Rp350 juta hingga lebih dari Rp1,5 miliar, tergantung tingkat modifikasi dan model mobil.

Q: Apakah tren Restomod akan berkembang ke arah mobil listrik?
A: Ya, elektrifikasi menjadi arah masa depan Restomod untuk meningkatkan efisiensi dan ramah lingkungan.

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like