mobil yang tidak boleh isi pertalite

Seiring dengan kebijakan pemerintah tentang bahan bakar, ada beberapa jenis mobil yang tidak boleh isi Pertalite sebagai bahan bakar utama mereka.

Pertalite, sebagai bahan bakar bersubsidi kini dibatasi penggunaannya untuk jenis kendaraan tertentu demi mendukung upaya transmisi energi dan menjaga kualitas udara.

Apakah mobil kamu termasuk yang tidak boleh lagi mengisi Pertalite? Simak daftar mobil yang terancam tidak boleh menggunakan Pertalite berikut ini!

Mengapa Ada Pembatasan Penggunaan Pertalite?

Pertalite merupakan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) 90 yang masih banyak digunakan oleh masyarakat. 

Namun, pemerintah sedang menggalakkan kebijakan untuk mendorong penggunaan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi seperti Pertamax (RON 92) demi mengurangi polusi dan emisi karbon. 

Dengan demikian, ada sejumlah kendaraan dengan standar emisi tertentu yang tidak lagi diizinkan mengisi Pertalite di SPBU.

Baca juga: Mobil Listrik Hyundai Hyundai Grandeur Heritage Series dengan Gaya Retro Tahun 1986

Mobil-Mobil yang Tidak Boleh Isi Pertalite

Menurut data yang dilansir oleh Tempo.co dan Gridoto.com, Peraturan baru terkait penggunaan Pertalite telah resmi dikeluarkan oleh Kementerian ESDM. 

Kebijakan ini membatasi pembelian BBM subsidi tersebut untuk kendaraan dengan kapasitas mesin tertentu. 

Mobil dengan kapasitas di atas 1.400cc dan motor dengan kapasitas 250cc ke atas tidak lagi diperbolehkan menggunakan Pertalite.

Berikut adalah daftar mobil yang tidak boleh isi Pertalite:

  • All New Ertiga.
  • Daihatsu Terios.
  • Daihatsu Xenia 1.5.
  • DFSK Glory 560.
  • Honda City Hatchback RS.
  • Honda City.
  • Honda HR-V.
  • Honda Mobilio.
  • Hyundai Palisade.
  • Hyundai Santa Fe.
  • Hyundai Stargazer.
  • Kia Grand Carnival.
  • Lexus RX.
  • Mazda 2 Hatchback.
  • Mazda 2 Sedan.
  • Mazda 3 Sedan.
  • Mazda CX-3.
  • Mazda CX-5.
  • Mazda CX-8.
  • Mazda CX-9.
  • Mercedes-Benz A 200.
  • Mercedes-Benz GLE-Class.
  • Mitsubishi Pajero Sport.
  • Mitsubishi Pajero Sport Elite.
  • Mitsubishi Triton.
  • Mitsubishi Xpander.
  • Nissan Livina.
  • Nissan Magnite.
  • Nissan Serena.
  • Nissan Terra.
  • Nissan X Trail.
  • Renault Triber.
  • Suzuki Baleno Hatchback.
  • Toyota Alphard.
  • Toyota Avanza 1.5.
  • Toyota Camry.
  • Toyota Fortuner.
  • Toyota GR Supra.
  • Toyota Hiace.
  • Toyota Hilux.
  • Toyota Kijang Innova.
  • Toyota Rush.
  • Toyota Vios.
  • Toyota Voxy.
  • Toyota Yaris.
  • Wuling Almaz RS.
  • Wuling Confero S.

Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk mengurangi beban subsidi yang selama ini ditanggung oleh pemerintah. 

Kendaraan dengan kapasitas mesin besar umumnya dianggap sebagai kendaraan pribadi yang mampu membeli BBM non subsidi. 

Baca juga: Mobil Listrik Di Indonesia 2024, Bagaimana Perkembangannya?

Dengan membatasi penggunaan Pertalite pada kendaraan-kendaraan tersebut, diharapkan alokasi subsidi dapat lebih tepat sasaran dan dinikmati oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Pembatasan penggunaan Pertalite untuk beberapa mobil dirancang untuk mendorong masyarakat beralih ke bahan bakar dengan oktan lebih tinggi yang lebih ramah lingkungan. 

Kebijakan pembatasan penggunaan Pertalite merupakan langkah pemerintah untuk memperbaiki tata kelola subsidi BBM dan mendorong penggunaan kendaraan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. 

Meskipun kebijakan ini akan menimbulkan sejumlah tantangan, namun pada akhirnya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like