Bisnis food truck di Indonesia semakin populer sebagai alternatif restoran konvensional. Fleksibilitas dalam memilih lokasi, modal yang lebih terjangkau, dan potensi keuntungan tinggi membuat banyak orang tertarik memulai usaha ini.
Namun, satu hal yang sering diabaikan calon pengusaha adalah pemilihan kendaraan. Memilih mobil yang bisa dijadikan food truck bukan hanya soal harga, tetapi juga menyangkut ruang kerja, kapasitas muatan, performa, dan kemudahan modifikasi.
Isi Artikel
Mengapa Pemilihan Mobil Sangat Penting?
Food truck bukan sekadar kendaraan, tetapi sebuah dapur berjalan. Kendaraan ini harus mampu menampung peralatan masak, bahan baku, air bersih, genset, dan perlengkapan lainnya.
Kesalahan memilih mobil dapat menyebabkan masalah serius, seperti ruang yang terlalu sempit, kapasitas muatan tidak cukup, hingga gangguan teknis akibat beban berlebih.
Kriteria Utama Mobil untuk Food Truck

Ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli mobil. Pertama adalah dimensi dan ruang kerja.
Mobil dengan ukuran kompak seperti Daihatsu Gran Max cocok untuk konsep food truck minimalis yang menjual kopi, es krim, atau camilan.
Sementara itu, mobil dengan dimensi besar seperti Isuzu ELF atau Toyota Dyna lebih ideal untuk dapur lengkap dengan menu makanan berat.
Selain ukuran, kapasitas muatan (payload) juga menjadi faktor krusial. Jangan lupa bahwa total berat food truck mencakup bodi modifikasi, peralatan dapur, bahan makanan, dan tangki air.
Mobil dengan kapasitas muatan besar seperti Toyota Dyna dan Isuzu ELF akan lebih aman dan tahan lama untuk membawa peralatan berat.
Faktor berikutnya adalah performa mesin. Mesin diesel dengan torsi besar lebih disarankan untuk kendaraan yang membawa beban berat secara terus-menerus, seperti Mitsubishi L300, Isuzu ELF, dan Toyota Dyna.
Mesin bensin seperti pada Gran Max atau Suzuki APV masih bisa digunakan untuk konsep ringan, tetapi kurang ideal untuk food truck besar.
Rekomendasi Mobil yang Bisa Dijadikan Food Truck
Daihatsu Gran Max

Daihatsu Gran Max adalah pilihan populer untuk pengusaha pemula. Mobil ini hadir dalam varian pick up dan blind van dengan mesin bensin 1.3L dan 1.5L.
Ukurannya yang kompak memudahkan manuver di jalan perkotaan yang padat, sementara radius putar hanya sekitar 4,7 meter.
Dengan payload sekitar 680–820 kg, Gran Max cocok untuk konsep bisnis sederhana seperti minuman dan snack.
Suzuki APV

Suzuki APV memberikan keseimbangan antara ruang dan kenyamanan. Ditenagai mesin 1.5L, mobil ini memiliki kapasitas muatan sekitar 810 kg dan fitur keselamatan seperti Dual SRS Airbag.
Cocok untuk food truck dengan peralatan sedang, misalnya untuk menjual makanan berat dengan menu terbatas.
Mitsubishi Colt T120SS

Jika Anda mengutamakan mobilitas di area padat, Colt T120SS adalah pilihan terbaik. Dengan panjang hanya 3,7 meter dan radius putar 4,2 meter, mobil ini sangat lincah.
Meskipun kapasitas muatannya lebih kecil dibandingkan L300, sekitar 970 kg, Colt T120SS cocok untuk usaha minimalis dengan menu ringan.
Baca juga: Rekomendasi Mobil Pick Up Bekas Harga 30 Jutaan
Mitsubishi L300

L300 adalah legenda di kelas mobil niaga. Dengan mesin diesel 2.5L yang tangguh dan kapasitas bak besar, mobil ini cocok untuk bisnis menengah yang memerlukan daya tahan.
Kapasitas muatannya lebih besar daripada pick up kecil, sehingga bisa menampung peralatan dapur lebih lengkap.
Isuzu ELF

Untuk konsep food truck profesional, Isuzu ELF adalah salah satu pilihan utama. Dengan GVW 5.100 kg dan mesin diesel 3.0L bertenaga 120 PS, mobil ini mampu menampung peralatan dapur lengkap, termasuk freezer dan mesin espresso. Namun, ukurannya yang besar membuat mobilitas di perkotaan terbatas.
Baca juga: 7 Mobil untuk Jualan: Pilihan Terbaik untuk Mendukung Bisnis Anda
Toyota Dyna

Toyota Dyna adalah opsi premium untuk food truck berskala besar. Dengan kapasitas muatan lebih dari 1,25 ton dan mesin diesel bertenaga, Dyna ideal untuk dapur profesional dan layanan katering.
Biaya konversi memang lebih tinggi, tetapi daya tahan dan kapasitasnya membuat investasi ini sepadan.
Berapa Biaya Konversi Food Truck?
Biaya modifikasi mobil menjadi food truck bervariasi, mulai dari Rp 30 juta hingga Rp 90 juta untuk pick up kecil, dan bisa mencapai Rp300 juta untuk truk besar seperti Dyna atau ELF. Biaya ini belum termasuk peralatan dapur seperti kompor, freezer, dan genset.
Selain itu, Anda juga harus memperhatikan aspek legalitas. Perizinan food truck di Indonesia belum memiliki aturan baku, tetapi pengusaha wajib mengurus izin usaha, izin lokasi, dan standar kebersihan agar operasional berjalan lancar.
Tertarik Beli Mobil yang Bisa Dijadikan Food Truck
Tidak ada satu jenis mobil yang sempurna untuk semua jenis food truck. Pemilihan mobil harus disesuaikan dengan konsep bisnis, menu, dan anggaran.
Untuk usaha kecil, Daihatsu Gran Max atau Colt T120SS bisa menjadi pilihan ideal. Jika membutuhkan kapasitas lebih besar, pertimbangkan Suzuki APV atau Mitsubishi L300.
Untuk dapur profesional dan bisnis katering, Isuzu ELF atau Toyota Dyna adalah solusi terbaik.
Dengan memilih mobil yang bisa dijadikan food truck sesuai kebutuhan, Anda akan memiliki pondasi yang kuat untuk membangun bisnis kuliner yang sukses dan berkelanjutan.
Kalau, Sobat GMob lagi cari mobil bekas berkualitas dan cocok untuk dijual lagi, grosirmobil.id jawabannya!
Dengan kualitas yang terjamin, transparansi informasi, dan harga yang kompetitif, GrosirMobil.id adalah tempat terbaik untuk mencari mobil bekas yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Registrasi gratis sekarang di www.grosirmobil.id dan gunakan kode referral DBC4 untuk mendapatkan promo menarik yang menunggu kamu.