Pernah nggak ngalamin , lagi bawa mobil pulang kerja atau jalan-jalan, tiba-tiba turun hujan deras banget? Kadang kita merasa, “Ah, nanti aja deh bersihinnya, toh cuma air”. Padahal, membiarkan mobil kena hujan tanpa perawatan itu bisa jadi awal dari masalah panjang.
Mulai dari cat yang kusam, karat di bodi, sampai kaca yang berjamur dan bikin pandangan buram saat berkendara.
Di artikel ini, kita akan bahas tuntas kenapa air hujan bisa berbahaya buat mobil, apa saja dampaknya, dan bagaimana cara merawat mobil setelah kehujanan. Jadi, kalau kamu sering pakai mobil sehari-hari, ini penting banget untuk diperhatikan.
Isi Artikel
Bahaya Air Hujan pada Mobil
Banyak orang yang mengira air hujan itu bersih. Padahal, kenyataannya berbeda. Air hujan sering kali bercampur dengan polutan, debu, dan zat asam dari udara. Inilah yang membuatnya bisa merusak mobil.
Yang pertama, cat bodi mobil bisa jadi korban. Kalau air hujan dibiarkan mengering begitu saja di permukaan mobil, akan muncul noda yang lama-lama mengikis lapisan pelindung cat. Hasilnya? Mobil terlihat kusam dan kehilangan kilau aslinya.
Selain cat, karat juga jadi masalah serius. Bagian bawah mobil atau sasis, velg, bahkan baut-baut bisa mulai mengalami korosi akibat kandungan garam dan polutan dari air hujan. Kalau sudah kena karat, perbaikannya tentu tidak murah.
Baca juga: Mengapa Ketika Hujan Jalanan Macet? Penyebab dan Dampaknya pada Lalu Lintas Perkotaan
Bahaya lain yang sering diabaikan adalah kaca mobil yang berjamur. Air hujan yang menempel di kaca, apalagi kalau jarang dibersihkan, bisa meninggalkan bercak putih dan jamur. Efeknya, visibilitas saat hujan menurun drastis.
Bayangkan saja, malam hari hujan deras, lampu kendaraan lawan menyilaukan, lalu kaca penuh jamur—sudah pasti bikin berkendara jadi berisiko.
Dan jangan lupakan kaki-kaki mobil. Saat hujan, jalanan sering tergenang air bercampur lumpur.
Cipratan ini bisa menempel di suspensi, shock absorber, atau bagian roda. Kalau dibiarkan, performa mobil jadi tidak nyaman dan bisa cepat rusak.
Cara Merawat Mobil Setelah Kena Hujan
Kabar baiknya, semua masalah itu bisa dicegah kalau kita cepat bertindak. Begitu mobil kena hujan, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan.
Hal pertama yang paling penting: segera bilas mobil dengan air bersih. Tujuannya untuk menghilangkan sisa air hujan dan kotoran yang menempel. Jangan tunggu sampai besok, karena semakin lama dibiarkan, noda makin susah hilang.
Setelah dibilas, langsung cuci mobil menggunakan sabun khusus mobil. Jangan pakai sabun cuci piring atau deterjen rumah tangga karena sifatnya terlalu keras dan bisa merusak lapisan cat.
Baca juga: Apakah Boleh Mencuci Mobil Listrik? Berikut Adalah Langkah-Langkahnya
Setelah dicuci bersih, segera keringkan dengan kain microfiber. Kenapa mikrofiber? Karena lebih lembut dan minim resiko bikin baret halus di permukaan cat.
Ada satu kesalahan yang sering dilakukan banyak orang, yaitu langsung mengelap mobil dengan kain kering saat masih ada debu atau kotoran menempel. Ini ibaratnya menggosok pasir ke cat mobil—sudah pasti baret-baret halus muncul.
Pemeriksaan Penting Setelah Mobil Kena Hujan
Selain mencuci dan mengeringkan, ada beberapa bagian mobil yang perlu dicek lebih detail. Misalnya, kaca dan wiper. Kalau kaca mulai kusam atau berembun, bisa jadi sudah mulai tumbuh jamur.
Sedangkan wiper yang karetnya getas tidak akan bisa menyapu air dengan sempurna. Jadi, pastikan wiper selalu dalam kondisi baik.
Jangan lupa cek kaki-kaki mobil. Bagian ini sering kena cipratan air bercampur lumpur, yang kalau dibiarkan bisa bikin komponen cepat aus. Bersihkan roda dan kolong mobil secara menyeluruh.
Lalu perhatikan kondisi ban dan rem. Saat musim hujan, jalanan jadi lebih licin. Pastikan ban masih punya alur yang cukup dalam untuk membuang air, dan tekanan anginnya sesuai. Rem pun harus dicek secara rutin, karena air hujan bisa mempercepat keausan kampas rem.
Interior juga jangan diabaikan. Kadang, saat hujan deras kita masuk mobil dalam keadaan basah, dan tanpa sadar kelembapan di dalam kabin naik. Kalau dibiarkan, jamur bisa tumbuh di jok atau karpet.
Solusinya, buka pintu atau jendela mobil sesekali untuk sirkulasi udara, atau gunakan dehumidifier kecil di dalam kabin.
Perlindungan Tambahan untuk Mobil
Kalau kamu ingin mobil lebih terlindungi, ada beberapa langkah ekstra yang bisa dilakukan. Melapisi cat dengan wax atau coating, misalnya, bisa memberi perlindungan tambahan terhadap air hujan dan polutan.
Lapisan ini membuat air hujan lebih mudah tergelincir dari bodi mobil, sehingga noda tidak gampang menempel.
Selain itu, gunakan cairan water repellent pada kaca. Produk ini membuat air hujan langsung “lari” dari permukaan kaca, jadi pandangan tetap jernih saat hujan deras.
Dan yang terakhir, parkir mobil di tempat teduh atau garasi. Ini cara paling sederhana tapi efektif untuk melindungi mobil dari hujan maupun panas matahari yang berlebihan.
Siap Menghadapi Mobil Kena Hujan?
Singkatnya, membiarkan mobil kena hujan tanpa perawatan bisa jadi bumerang. Cat bisa kusam, bodi berkarat, kaca berjamur, hingga kaki-kaki rusak. Tapi semua itu bisa dicegah dengan langkah sederhana: segera bilas, cuci, keringkan, lalu lakukan pemeriksaan rutin.
Ingat, mobil bukan cuma alat transportasi, tapi juga investasi. Dengan merawat mobil setelah hujan, kamu bukan hanya menjaga tampilannya tetap kinclong, tapi juga memastikan performanya tetap prima dan aman di jalan.
Kalau, Sobat GMob lagi cari mobil bekas berkualitas dan cocok untuk dijual lagi, grosirmobil.id jawabannya!
Dengan kualitas yang terjamin, transparansi informasi, dan harga yang kompetitif, GrosirMobil.id adalah tempat terbaik untuk mencari mobil bekas yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Registrasi gratis sekarang di www.grosirmobil.id dan gunakan kode referral DBC4 untuk mendapatkan promo menarik yang menunggu kamu.
FAQ Seputar Mobil Kena Hujan
1. Apakah mobil boleh terkena air hujan?
Sebenarnya, mobil boleh saja terkena hujan karena memang tidak bisa dihindari saat kita berkendara. Namun yang berbahaya adalah kalau mobil dibiarkan begitu saja setelah kehujanan. Air hujan mengandung polutan, asam, dan kotoran yang bisa merusak cat, memicu karat, serta meninggalkan noda membandel. Jadi bukan soal boleh atau tidak, tapi lebih ke bagaimana kita merawat mobil setelah kena hujan.
2. Apakah mobil habis kena hujan harus dicuci?
Ya, sebaiknya mobil segera dicuci setelah kehujanan. Kalau tidak sempat, minimal bilas dulu dengan air bersih untuk menghilangkan sisa air hujan dan kotoran. Kalau dibiarkan mengering sendiri, noda air bisa menempel di cat dan kaca, bahkan lama-kelamaan menimbulkan jamur. Jadi jangan tunda terlalu lama untuk mencuci mobil setelah hujan.
3. Bagaimana cara agar kaca mobil tidak berembun saat hujan?
Kaca mobil sering berembun karena perbedaan suhu di dalam dan luar kabin. Cara mengatasinya cukup mudah, kamu bisa menyalakan AC dengan mode defogger (penghangat kaca depan) atau arahkan hembusan AC ke kaca depan. Selain itu, gunakan cairan water repellent di kaca agar air hujan tidak menempel terlalu lama. Jangan lupa juga jaga kebersihan kaca, karena kaca yang kotor lebih mudah berembun.
4. Apakah air hujan bisa bikin mobil cepat berkarat?
Bisa, terutama kalau mobil sering dipakai di jalan yang banyak genangan air atau dekat laut. Kandungan garam dan polutan dalam air hujan bisa mempercepat korosi pada bagian bawah mobil dan bodi logam. Karena itu penting banget untuk rutin membersihkan kolong mobil, apalagi setelah hujan deras.
5. Apakah boleh langsung mengelap mobil basah dengan kain kering?
Sebaiknya jangan. Kalau mobil masih ada debu atau kotoran menempel, mengelap langsung bisa bikin baret halus di permukaan cat. Lebih aman, bilas dulu dengan air bersih, lalu keringkan pakai kain microfiber yang lembut.